Kamis, 24 Februari 2011

REVOLUSI PSSI HARGA MATI !

WAHAI BAPAK YANG TERHORMAT, satu pertanyaan yang ingin saya lontarkan kepada BAPAK . APAKAH URAT KEMALUAN BAPAK SUDAH PUTUS? ATOKAH MUNGKIN BAPAK MEMANG TIDAK MEMILIKI URAT KEMALUAN?  mungkin pertanyaan saya ini juga mewakili seluruh suporter garuda se antero negeri ini .

"Saya mengurus sepak bola tidak ada yang menyuruh. Jadi, tidak ada orang yang boleh menyuruh saya berhenti. Bukan begitu?"

Itu adalah ungkapan yang paling lucu yang pernah saya dengar, bagaimana tidak? negeri kita mengusung asas demokrasi , dimana seluruh individu berhak menyampaikan aspirasinya . apakah BAPAK sudah lupa dengan asas demokrasi yang berbunyi " DARI RAKYAT OLEH RAKYAT DAN UNTUK RAKYAT" jika BAPAK lupa sudah saya ingatkan.

ok saya bisa menerima pernyataan yang Bapak ungkapkan . Namun sekali lagi, perlu BAPAK ingat . BAPAK YANG TERHORMAT hidup di negara demokrasi, di mana seluruh rakyatnya berhak mengungkapkan suara mereka . Dan sekarang masyarakat sepakbola di seluruh Indonesia kompak menyerukan agar BAPAK turun dari TAHTA BAPAK , karena mereka ato lebih tepatnya kami sangat kecewa dengan kepemimpinan BAPAK selama 2 periode ini . Selama ini tidak ada satupun gelar bergengsi yang mampu dipersembahkan sampai Banyak.nya kasus korupsi yang terjadi di tubuh PSSI.
Namun jika BAPAK masih kekeh untuk terus melanjutkan kepemimpinan BAPAK , maaf sebelumnya, mungkin benar URAT KEMALUAN BAPAK TELAH PUTUS DAN BAPAK BENARBENAR TIDAK MEMPUNYAI HATI LAGI.

Saya sendiri sebagai supoter tidak menyukai hal yang anarkis, namun jika itu satu-satunya jalan agar sang BAPAK turun dari TAHTA apa boleh di kata . PRESIDEN pun pernah kita lengserkan, KENAPA SANG BAPAK YANG TERHORMAT yang notabene hanya KETUA UMUM dari organisasi sepakbola tertinggi di INDONESIA tidak bisa kita JUNGKALKAN .
Satukan tekad, rapatkan barisan, tinggalkan atribut klub, bersama suarakan "REVOLUSI PSSI HARGA MATI "
sekian , terimakasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar